Bapak

Dari bulan puasa sampai sudah mau habis bulan Syawal baru sempet nulis blog lagi. Ceritanya begini..aku tuh baru aja ada kedukaan. Bapakku meninggal tanggal 19 October 2006, malem jum'at. Sedih..pasti dong la wong Bapaknya sendiri. Kadang-kadang kita tuh baru nyesel sama kelakuan kita kalo orangnya sudah ga da aliyas meninggal. Coba aku begini dan coba aku begitu. Bapak meninggal karena sakitnya yang sudah menahun. Diabetes dan strooke mebuat Bapak kehilangan daya untuk mempertahankan kesehatannya. Diabetes, menjadi hikmah bagi kami. Bagaimana penyakit itu perlahan-perlahan mengambil kesehatan Bapak. Strooke menghampiri bapak setelah angka gula darahnya mencapai 500, 3 kali bapak didatangi Stroke. Terakhir tanggal 10 October Bapak anfal, beliau kejang dan kemudian tidak sadarkan diri. Hingga kedatangankupun dari Irian tidak diketahuinya secara sadar entah di alam bawah sadarnya. Semoga beliau memaafkan kami keluarganya. Kalo lagi bengong sekarang nih jadi keinget bagaimana Bapak mengalami sakratul mautnya, nafas satu-satunya. Saat-saat kami membisikkan ayat-ayat suci, takbir dan takbir untuk Allah SWT menuntun Bapak pergi menghadap Robbi. Ya Rob, Semoga Engkau menerima Bapakku di sisiMu, mengampuni dosa-dosanya, memaafkan kesalahannya, melapangkan kuburnya, menerangkan kuburnya, merahmatinya selalu. Amin. Sudah mau 40 hari besok hari Senin, tgl 27 November. Rasanya baru kemarin kami menghadapi kepergiannya. Bapak yang waktu sehatnya selalu semangat kalo cari duit dimanapun selanya. Pantang menyerah meskipun hasilnya ga jelas. Bapak yang suka iseng dan cerita2 lucu waktu dia masih muda. Bapak yang sayang sama anak-anaknya dan pingin anak2nya lebih berhasil daripada beliau Bapak yang demen makanan padang meskipun darah tinggi selalu mengintainya. Bapak yang suka jajan (nah ini yang kita demen banget dari Bapak waktu kita kecil). Bapakku, kami selalu kangen masa-masa itu. Yang jelas Bapak selalu di hati kami. Selama Jalan Bapak...Semoga kelak Allah SWT mengumpulkan kami di SurgaNya. Amin....