Tadi pagi dapat email dari Milis, salah satu teman yg ahli dalam masak-memasak sudah pergi meninggalkan teman dan sanak keluarganya untuk menghadap Illahi. Tempat inspirasi untuk memasak. Baik meski tidak mengenal secara personal tetapi saya dapat merasakan kebaikannya dengan sukanya berbagi ilmunya dalam hal kuliner ini. Berikut cuplikan beritanya :
Inong Updated (06.45)
Posted by: "Fifi Refiani" mailto:fifirefiani@jti-hldg.co.id?Subject=Re:refiani_ruskandar
Thu Aug 31, 2006 4:46 pm (PST)
Assalamualaikum Wr Wb ,Pagi ini jam 06.44 saya dpt telp dr Molly Inong sudah gak ada .... Trus syhub Haris (suaminya) ... berita itu benar .. Inong telah meninggalkan kitasemua jam 07.00 waktu Singapore, beliau pesan untuk teman2 agar mendoakandan mengikhlaskan kepergiannya juga mohon agar dimaafkan segala dosanya.Jenazahkan akan dibawa ke Jakarta hari ini tapi untuk jamnya Haris belumtahu nanti dia akan kabari.Wassalam,Fie
Saya mengenal nama Teh Inong dari Dapur Bunda. Banyak sekali resep yg dia share ke para pecinta kuliner tapi masih belum pandai memasak. Saat Satya Ultah saya memberanikan diri utk email ke dia untuk meminta pertolongannya dalam memesan Edible Image. Langsung cepat responnya bahkan terus memantau pesanan saya lewat sms dan dari dia pula saya mengenal Mba Vita sbg pembuat Edible Image. Yah sedih juga, berkurang sudah sumber inspirasiku dalam rangka sedang belajar memasak. Selamat jalan Teh Inong, semoga Allah SWT menerima arwahmu disisiNya. Semoga keluarganya diberi ketabahan, untuk Zidan dan Syifa, semoga menjadi anak-anak yang Sholeh agar do'a kalian untuk Bunda diterima oleh SWT. Amin
Rasanya hanya bisa menghela nafas, dua kali ini saya mengalami perasaan yang sama. Sewaktu sahabat kecil saya meninggal, Susi Prihayanti, usia 27 thn dengan meninggalkan 2 anak yang masih Balita dan bayi berumur 6 bulan. Rasanya ikut sedih dan bingung. Bagaimana anak2nya tanpa seorang ibu. Belum juga dia berkepala 3, masih banyak yg belum dikecap, tetapi Allah lebih menyayangi dirinya untuk tinggal bersama Penciptanya. Syukurlah, 4 thn kemudian adiknya menikah dengan suaminya. Paling tidak anak-anaknya masih merasakan suasana keberadaan ibunya. Sekarang seorang teh Inong telah meninggalkan semua yang dicintainya terlebih 2 anaknya yang lucu-lucu untuk menghadap penciptaNya, yang lebih mencintainya dibanding di dunia ini. Ya Allah miris sekali...semoga Engkau memberi kesempatan kepada saya untuk menyaksikan anak-anak saya menjadi orang yang berguna bagi agama, keluarga dan bangsanya, amin. Sebagai manusia memang kita tidak pernah tahu kapan harus kembali kepada sang Khalik, sedari sekarang harus lebih menyiapkan bekal iman, ilmu, amal dan ibadah untuk bertemu dengan Sang Khalik. Sudah siapkah kita?
No comments:
Post a Comment