Friday, May 03, 2013

Jajanan Kaki Lima Indonesia, Surga Kuliner bagi Pecinta Wisata kuliner & Trendnya dalam Bisnis Makanan


          Bisnis kuliner di Indonesia memang menjanjikan bagi  para pengusahanya dan tidak ada matinya. Meskipun kaki lima tapi banyak para pengusahanya yang mendapat omset menyaingi restoran berkelas bintang lima. Asal murah, enak dan bersih, saya dan keluarga akan enjoy saja makan disitu begitupun dengan penikmat sajian kuliner lainnya yang penting nikmat dan terjangkau di kantong. Oiya, biar sekelas warung tenda tetapi kalau sudah punya nama rasanya sudah menjadi pemandangan biasa melihat mobil-mobil antri dan berderet untuk makan kesitu, justru restoran – restoran yang bertebaran disekitarnya kadang2 saya lihat tidak seramai warung-warung tenda yang mangkal. I love live at Indonesia and proud as Indonesian Citizen because of this..sebagai salah satu Surganya kuliner di dunia ini. Pengalaman saya jalan-jalan di beberapa tempat di Indonesia dan beberapa negara, membuat saya mempunyai tempat yang ok untuk warung-warung pinggir jalan ini atau lapak-lapak yang menjual makanan di setiap daerah. Hanya kalau di luar negeri saya mati gaya, soalnya sebagai pencinta masakan rumahan dan jajanan tradisional kadang lidah saya membuat saya menjadi stress untuk memilih dan memilah kira-kira makanan mana yang akan saya sukai plus penampakan dari makanan tersebut harus benar-benar look good and yummie..Percaya atau tidak, hampir di setiap perjalanan saya ke tempat baru, maka sebelumnya saya akan search di Mbah Google dimana wisata kuliner yang bisa saya datangi dan recommended. Hanya saja ternyata saya tidak bisa sepenuhnya percaya rekomendasi di Top 10 halaman pertama si Mbah ini karena kadang-kadang ada juga yang ternyata terlalu highly appreciated but the taste..biasa saja. Ujung-ujungnya kembali ke Street Food. Saya baca juga di media internet bahwa hampir 50% para wisatawan yang berkunjung ke suatu tempat wisata maka akan search di internet dimana tempat-tempat lokasi wisata kuliner yang enak dan rata-rata Street Food ikut andil bikin terkenal suatu daerah. Yah untuk memastikan yang di makan sesuai dengan tema perjalanannya dan juga bisa jadi oleh-oleh cerita dan rekomendasi ke teman-teman nantinya.

         Jajanan pinggir jalan bertaburan lokasinya di setiap daerah. Penjual yang menjual jajan pasar merupakan favorit buat saya. Waktunya pun bisa terbagi-bagi, Street Food pagi hari, siang hari sampai malam hari. Jualannya juga ga hanya model lapak, gerobak tetapi ada juga yang pakai mobil atau motor. Misal kalau pagi, dekat rumah saya ada sekolah yang penjualnya bermobil. Menggunakan mobil-mobil keluarga mereka jadikan pagi harinya untuk berjualan sarapan pagi mungkin ada juga yang sambil mengantar anaknya sekolah kemudian lanjut jualan makanan di sekolahan atau didekat ruko-ruko kantor dan tentunya harga bebas pajak dong hehehe. Menuliskan tentang makanan di Jakarta..waaaa kalau ingat itu rasanya saya hanya bisa menelan ludah sehubungan saat ini saya masih bertugas di Papua. Kalau tinggal di kotanya sih memang banyak penjual makanan kaki lima hanya kan saya di gunung jadi hanya bisa membayangkan rumah Ibu saya yang dikelilingi penjual-penjual makanan kaki lima. Kalau saya petakan, biasanya Street Food berlokasi di depan rumah sakit- rumah sakit, sekolah-sekolah, perkantoran, pasar tradisional,  pasar modern, sepanjang jalan pasar kaget di suatu daerah, sekitaran mall-mall, Pintu gerbang perumahan atau suatu kompleks, di ruko-ruko yang kalau malam tidak beroperasi, mungkin masih ada lagi hanya untuk sementara data-data ini yang saya peroleh selama saya menjadi pemburu kuliner hehehe.  

            Bulan Puasa, juga merupakan ajang bisnis baru bagi pengusaha dadakan untuk street food plus lahan tambahan pendapatan tentunya. Mengapa tidak? Bagi beberapa orang yang bekerja atau penghuni keluarganya sedikit atau tidak sempat masak di rumah sepertinya melihat taburan makanan untuk berbuka puasa tampak menggoda mata dan selera bagi siapa saja yang melihatnya sepanjang jalan perjalanan pulang. Tidak perlu capai-capai masak, irit waktu dan bisa memakan makanan apa saja yang diingini untuk berbuka puasa asal tahu siapa penjual yang makanannya enak pastilah akan diantri oleh para pembeli. Setiap hari  semua media akan meliput dimana lokasi-lokasi street food bisa dijumpai dan pastinya lezat. Bisa jadi merupakan awal dari perkembangan usahanya. Banyak para penjual makanan apabila tempat usahanya sudah diliput media televisi atau media cetak yang terkenal maka tempat usahanya jadi banyak pengunjungnya. Percaya deh..

          Trend Street Food mau tidak mau, menurut saya…akhirnya membuat hotel-hotel berbintang, mall-mall dan ITC-ITC juga ikut bersaing untuk menyediakan menu- menu jajanan kaki lima tersebut. Bagi beberapa orang, mungkin malas berjibaku ke pasar, antri, waktunya yang ga pas atau kepanasan di tenda-tenda penjualan makanan akan memilih membeli di tempat-tempat seperti ini. Harga? Jangan tanya lumayan mahal. Semisal untuk panganan risoles yang biasa saya beli di kisaran harga 1000 – 3000 rupiah (tergantung isinya) di pasar tradisional bisa saya beli sekitar 6000 – 10000 rupiah atau bisa lebih mungkin. Belum lagi makanan beratnya tetapi hal tersebut tidak menurunkan daya beli toh tetap ada pangsa pasarnya. Seperti saya yang akhirnya membeli di mall ternama meskipun mahal, abis sudah keburu pingin sementara pasar kalau siang sudah sepi  lo..Saya menyicipi menu ala Street Food  di hotel-hotel berbintang kalau pas liburan saja dan itupun pas sarapan pagi (soalnya sudah satu paketkan kalau menginap di hotel akan mendapat sarapan pagi). Saya bisa dengan puas memilih makanan tradisional yang jarang saya jumpai atau menu khas dari daerah tersebut meskipun rasanya  setara dengan biaya menginap di hotel tersebut hahaha.

         Jadi menurut saya, Street Food di Indonesia akan selalu berkembang dan berkembang plus seiring dengan inovasi makanan yang diciptakan. Yah hari gini, penjual makanan enak dan murah tuh sudah banyak banget kalau ga banyak buat inovasi dan pemikiran kreatif yah bisa jadi hanya jadi penjual yang laku saat makanan tersebut booming. Eh iya disini tuh makanan pun bisa jadi trend seperti halnya fashion or model gaya rumah. Contohnya untuk dunia kuliner bagian baking, ada brownies kukus, rainbow cake, velvet cake atau buat cake ultah dengan tema-tema yang lagi in di media social seperti Angry Birds, Film-film kartun anak yang lagi ngetop dan notabene bisa jadi penghasilan dadakan yang lumayan pada tahun kemarin hingga saat ini. Penamaan suatu menu makanan juga bisa menjadi trend, contoh untuk menggambarkan sesuatu yang pedas kadang para penjual menamai makanan andalannya ada kata “setan”,” gila”, “jupe” – bukan artis nih tetapi juara pedas atau seperti kripik pedas dibikin per level untuk kepedasannya dan sekali lagi itu mengatrol penjualan si pedagang. Strategi Marketing kalau bahasa kuliah bisnis itu juga harus dimainkan. Hanya saja tidak perlu harus kuliah bisnis, sekali lagi kreatif dan innovative dan aplikasi langsung ke pasar.  Indonesia, pada setiap kawasannya khususnya suatu lokasi dimana banyak orang tinggal maka disitulah ada titik-titik kawasan Street Food. Bisa menjadi lahan bisnis bagi seseorang yang cinta dengan memasak dan berkreasi serta memiliki jiwa usaha karena setiap manusia masih membutuhkan makan sebagai proses menjalankan hidup, setiap orang berbeda pencapaian kriteria apa yang harus dimakan, ada yang memiliki taste makanan harus enak, ada yang  penting bisa mengisi perutnya atau ada yang senang ber”wiskul” saja agar mendapat pengalaman baru dan lain-lain. Indonesia begitu kaya akan  sajian menu-menu jajanan kaki lima. Jajanan kaki lima bisa merupakan warisan budaya tidak ternilai yang bisa dipertahankan terus –menerus oleh bangsa ini, terutama untuk jajan pasar, menu-menu tradisional dan menu khas dari suatu daerah tertentu dimana akhirnya menjadi buah tangan apabila seseorang berkunjung di suatu daerah. Contoh Menu Gudeg, Serabi Solo, Surabi Oncom, Martabak Bangka, Mpek-mpek, Batagor, Lumpia Semarang dan masih banyak lagi yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Berbanggalah menjadi orang Indonesia karena begitu banyak yang bisa kita banggakan dan salah satunya kuliner Indonesia. Sekedar informasi juga, saya punya cita-cita membangun bisnis kuliner dengan berbasis makanan khas ala rumahan.  Hasrat dan semangat saya bisa menjadi salah satu orang yang mempertahankan warisan budaya bangsa ini. Semoga bisa terwujud segera. Amiin
 

No comments: